Saturday, 21 September 2013

Karakteristik Mual Dan Muntah Serta Upaya Penanggulangan Oleh Penderita Kanker Yang Menjalani Kemoterapi

Karakteristik Mual Dan Muntah Serta Upaya Penanggulangan Oleh Penderita Kanker Yang Menjalani Kemoterapi

Karakteristik Mual Dan Muntah Serta Upaya Penanggulangan Oleh Penderita Kanker Yang Menjalani Kemoterapi

Kemoterapi sangat penting dan dirasakan besar manfaatnya karena bersifat sistemik mematikan/membunuh sel-sel kanker. Mual dan Muntah sering muncul bersama dalam berbagai kondisi, termasuk menjadi efek samping yang umum terjadi pada penggunaan obat anti neoplastik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi karakteristik mual dan muntah serta upaya penanggulangan oleh penderita kanker yang menjalani kemoterapi. Desain penelitian yang digunakan adalah desain deskriptif. Besar sampel sebanyak 58 pasien penderita kanker yang menjalani kemoterapi. Teknik pengambilan sampel penelitian ini adalah teknik accidental sampling. Kuesioner penelitian ini terdiri dari kuesioner data demografi, kuesioner mual dan muntah serta kuesioner upaya penanggulangan mual dan muntah oleh penderita kanker yang menjalani kemoterapi yang dianalisa dengan program komputerisasi.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa mayoritas responden merasa sangat mual sebanyak 43 responden (74,14%), responden yang tidak mengalami muntah sebanyak 29 responden (50,00) dan responden yang mengalami muntah sebanyak 29 responden (50,00), serta mayoritas responden berhasil mengatasi mual dan muntah dengan melakukan upaya penanggulangan sebanyak 25 responden (59,46). Bagi penelitian selanjutnya direkomendasikan agar menggunakan sampel yang lebih besar serta dapat mempertimbangkan faktor-faktor lain yang menjadi efek dari metode kemoterapi dan menggunakan sumber referensi yang lebih banyak.




Friday, 20 September 2013

PENGARUH BRAND EQUITY TERHADAP STRATEGI PERLUASAN MEREK (BRAND EXTENTION)

PENGARUH BRAND EQUITY TERHADAP STRATEGI PERLUASAN MEREK (BRAND EXTENTION)

PENGARUH BRAND EQUITY TERHADAP STRATEGI PERLUASAN MEREK (BRAND EXTENTION)


Tujuan penelitian ini adalah: (1) Untuk mengetahui bagaimana tanggapan responden terhadap brand equity merek 347/eat; (2) Untuk mengetahui bagaimana tanggapan responden terhadap strategi perluasan merek (brand extention) 347/eat; (3) Untuk mengetahui bagaimana pengaruh brand equity terhadap strategi perluasan merek (brand extension) pada 347/eat Clothing Company Bandung.

Desain penelitian yang digunakan adalah desain deskriptif, dengan metode: (1) Metode Survei (2) Metode Pengembangan (3) Metode Korelasi, untuk menentukan pengaruh variabel bebas terhadap variabel tergantung. Dengan teknik pengumpulan data melalui: (a) Observasi (b) Studi pustaka (c) Angket/ kuesioner. Untuk mendapatkan deskriptif dari masing-masing variabel dilakukan analisis terhadap instrumen kuesioner dengan mengumpulkan skor sebagai hasil penilaian dari masing-masing responden dengan indikator skala 1 sampai 5 yang menginterprestasikan dari kondisi sangat baik, baik, sedang, tidak baik, dan sangat tidak baik. Untuk mencari seberapa kuat pengaruh keberhasilan merek terhadap strategi perluasan merek, maka dilakukan uji korelasi dengan menggunakan metode statistik Rank Spearman (rs) yang diteruskan dengan mencari persentase pengaruh brand equity terhadap strategi perluasan merek (brand extention) pada 347/eat Clothing Company Bandung dengan rumus koefisien.




Dari hasil analisis kuesioner terhadap brand equity diketahui bahwa nilai rata-rata kesetujuan responden terhadap seluruh indikator pada kuesioner adalah sebesar 3,8 dengan skor skala 1-5 berarti bahwa brand equity sebagai variabel x pada 347/eat Clothing Company Bandung adalah baik. Sedangkan hasil analisis kuesioner terhadap strategi perluasan merek diketahui bahwa nilai rata-rata kesetujuan terhadap seluruh indikator pada kuesioner adalah sebesar 3,24 dengan skor skala 1-5 berarti bahwa strategi perluasan merek sebagai variabel y pada 347/eat Clothing Company Bandung adalah sedang (cukup). Dari hasil uji korelasi dengan menggunakan rumus Rank Spearman (rs) terhadap brand equity sebagai variabel x dengan strategi perluasan merek sebagai variabel y menghasilkan nilai koefisien korelasi sebesar 0,997 berarti bahwa brand equity mempengaruhi strategi perluasan merek pada 347/eat Clothing Company Bandung dengan pengaruh sangat kuat dengan nilai koefisien determinasi sebesar 99,5% mengindikasikan bahwa variabel brand equity sebagai variabel x mempengaruhi strategi perluasan merek sebagai variabel y pada 347/eat Clothing Company Bandung dengan nilai hampir sempurna (absolute).

Daftar isi


BAB I


BAB II

Daftar Pustaka

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ibu Dalam Pengambilan Keputusan Memilih Penolong Persalinan

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ibu Dalam Pengambilan Keputusan Memilih Penolong Persalinan

 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ibu Dalam Pengambilan Keputusan Memilih Penolong Persalinan

Persalinan merupakan kejadian fisiologis yang normal dalam kehidupan. Kelahiran seorang bayi juga merupakan peristiwa sosial bagi ibu dan keluarga, dimana peranan ibu adalah melahirkan bayinya, sedangkan peranan keluarga adalah memberikan bantuan dan dukungan pada ibu ketika terjadi proses persalinan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi ibu dalam pengambilan keputusan memilih penolong persalinan.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif, Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan total sampling yaitu sebanyak 45 responden. Hasil penelitan ini menunjukkan bahwa faktor sosial ekonomi 88,9%, faktor sosial budaya 52,4%, faktor dukungan suami dan keluarga 88,4%, dan faktor jarak layanan kesehatan 53,3%. Sehingga disarankan kepada kepala desa Pasar 4 Namotrasi agar menempatkan bidan di Dusun Ujung Payung Lama, peningkatan akses pelayanan kesehatan, peningkatan penyuluhan kesehatan, dan perlu dilakukannya pembinaan dan pelatihan terhadap dukun bersalin.


BAB 1 Donload
BAB II Download
BAB III/IV Download
Referensi
Apendix

Thursday, 19 September 2013

Pengaruh Senam Diabetes Terhadap Penurunan Kadar Gula Darah Pasien Diabetes Mellitus

Pengaruh Senam Diabetes Terhadap Penurunan Kadar Gula Darah Pasien Diabetes Mellitus

Pengaruh Senam Diabetes Terhadap Penurunan Kadar Gula Darah Pasien Diabetes Mellitus

Senam diabetes adalah senam fisik yang dirancang menurut usia dan status fisik dan merupakan bagian dari pengobatan diabetes mellitus. Senam diabetes yang digunakan yaitu senam aerobic low impact yang bisa meningkatkan pemakaian glukosa oleh otot aktif sehingga secara langsung dapat menurunkan glukosa darah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh senam diabetes terhadap penurunan kadar gula darah pasien diabetes di klinik Tiara Medistra Bandar Setia, Deli Serdang. Penelitian ini dilaksanakan pada September-Oktober 2012, desain penelitian ini adalah komparatif. Jumlah sampel pada penelitian ini yaitu sebanyak 21 responden yang diperoleh dengan metode pengambilan sampel dengan cara total sample. Data diperoleh melaui kuesioner, wawancara dan pengambilan langsung sampel darah kapiler responden untuk kemudian diukur kadar gula darahnya dengan menggunakan gluko meter. Analisis data dilakukan secara bertahap mencakup analisis univariat dan analisis bivariat menggunakan uji paired t-test. Hasil penelititan ini menunjukkan bahwa Sebelum melakukan senam pada minggu pertama rata-rata kadar gula darah responden yaitu 272,4 mg/dl dan setelah melakukan senam pada minggu keempat rata-rata kadar gula darah responden yaitu 257,04 mg/dl, terjadi penurunan kadar gula darah sebesar 15,36 mg/dl.
Hasil analisa dengan menggunakan uji paired t-test secara signifikan terjadi penurunan kadar gula darah pada responden dengan nilai p< 0,05 yaitu 0,041. Hal ini berarti terdapat pengaruh senam diabetes terhadap penurunan kadar gula darah pasien diabetes Diharapkan bagi pelayanan kesehatan agar dapat menjadi motivator dan memberikan penyuluhan yang intensif bagi penderita diabetes mellitus untuk malakukan senam diabetes rutin demi menurunkan kadar gula darah dan mencegah komplikasi diabetes mellitus.


BAB 1 Donload
BAB II Download
BAB III/IV Download
Referensi

Peran Serta Masyarakat Dalam Pencegahan Penyakit Malaria

Peran Serta Masyarakat Dalam Pencegahan Penyakit Malaria

Peran Serta Masyarakat Dalam Pencegahan Penyakit Malaria


 Peran serta masyarakat sangat penting dilakukan untuk meningkatkan status kesehatan di masyarakat yaitu dengan cara keikutsertaan seluruh masyarakat dalam memecahkan permasalahan-permasalahan yang terjadi di lingkungan tersebut. Peran serta masyarakat dalam pencegahan penyakit meliputi empat elemen yaitu motivasi, komunikasi, koordinasi dan mobilisasi. Tujuan pada penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi bagaimana peran serta masyarakat dalam pencegahan penyakit malaria dengan menggunakan desain penelitian deskriptif. Teknik pengambilan sampel menggunakan sample random sampling berjumlah 32 kepala keluarga.
Pengumpulan data dilakukan pada tanggal 8 sampai 28 agustus 2012. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner data demografi dan kuesioner isi. Hasil penelitian mayoritas peran serta masyarakat berdasarkan motivasi berkategori cukup sebanyak 24 responden (75%), berdasarkan komunikasi dalam kategori cukup sebanyak 19 responden (59,4%). Berdasarkan koordinasi kategori kurang sebanyak 21 responden (65,6%), sedangkan berdasarkan mobilisasi kategori cukup sebanyak 24 responden (75%), dan dari keempat elemen diatas peran serta masyarakat dalam pencegahan penyakit malaria berkategori cukup sebanyak 26 responden (81,25%). Hal ini menunjukkan bahwa peran serta dan kerja sama antara masyarakat dengan aparat desa belum maksimal, sehingga tidak terjadi team work. Disarankan bagi aparat desa dan masyarakat agar bekerja sama dalam menangani permasalahan lingkungan supaya terhindar dari penyakit malaria.

Wednesday, 18 September 2013

Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Harga Diri Pasien Kanker Payudara Yang Menjalani Kemoterapi

Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Harga Diri Pasien Kanker Payudara Yang Menjalani Kemoterapi

Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Harga Diri Pasien Kanker Payudara Yang Menjalani Kemoterapi

Abstract:     
Family support is a valuable support for individuals from his family. Self-esteem is result of acceptance or rejection of the individual against himself. The purpose of this research is to identify family support and self-esteem correlation of patient with chemotherapy breast cancer in RSUP H. Adam Malik Medan during February to March 2012. The research design applied descriptive correlation. Sampling technique in research was Purposive Sampling with 30 respondens. The research instruments used in the form of a questionnaire that included demographics data, family support and self-esteem. Correlation test in this research used the Spearman correlation test. Result of correlation test displayed that family support had a significant relationship with self-esteem of patient with chemotherapy breast cancer in RSUP H. Adam Malik Medan and the correlation was positive (p = 0.027, r = 0.403). The results displayed that higher family support maked the self-esteem increase of patient with chemotherapy breast cancer in RSUP H. Adam Malik Medan. As a recommendation for future research is to examine the factors that affect self-esteem of patient with chemotherapy breast cancer.

Dukungan keluarga adalah suatu dukungan yang bermanfaat bagi individu yang diperoleh dari keluarganya dan harga diri merupakan hasil penilaian berupa penerimaan atau penolakan individu terhadap dirinya sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan dukungan keluarga dengan harga diri pasien kanker payudara yang menjalani kemoterapi di RSUP H. Adam Malik Medan. Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif korelasi. Pengambilan sampel menggunakan teknik Purposive Sampling dan sampel yang didapat adalah 30 orang. Instrumen penelitian berupa kuesioner yang mencakup data demografi dan pernyataan mengenai dukungan keluarga dan harga diri. Pengumpulan data berlangsung selama bulan Februari sampai Maret 2012. Uji korelasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji korelasi Spearman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dukungan keluarga mempunyai hubungan yang signifikan dengan harga diri pasien kanker payudara yang menjalani kemoterapi di RSUP H. Adam Malik Medan dan kekuatan hubungannya sedang yang berpola positif (p = 0,027, r = 0,403). Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi dukungan keluarga maka semakin tinggi harga diri pasien kanker payudara yang menjalani kemoterapi di RSUP H. Adam Malik Medan. Rekomendasi untuk penelitian selanjutnya adalah mengkaji faktor-faktor yang mempengaruhi harga diri pasien kanker payudara yang menjalani kemoterapi.

BAB 1 Donload
BAB II Download
BAB III
BAB IV Download
Referensi


Analisis Kinerja Pelayanan Puskesmas

Analisis Kinerja Pelayanan Puskesmas

ANALISIS KINERJA PELAYANAN DI PUSKESMAS

Analisis Kinerja Pelayanan pada Puskesmas Batua Makassar
Puskesmas Batua Makassar merupakan salah satu organisasi yang terlibat langsung dalam pemberian pelayanan kepada masyarakat, tepatnya pelayanan kesehatan tingkat dasar. Sebagai salah satu puskesmas milik Pemerintah di Makassar maka dituntut kinerja pelayanan yang baik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Kinerja Pelayanan pada Puskesmas Batua Makassar, Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode kuantitatif. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis data secara kuantitatif dengan menggunakan skala liker,berdasarkan fakta atau kejadian dilapangan.
Hasil penelitian menunjukan bahwa kinerja Pelayanan Pada Puskesmas Batua sudah baik, dimana pasien sangat puas dengan pelayanan yang diberikan, juga program kerja dan semua kegiatan yang direncanakan berjalan dapat terealisasi dengan baik dan tepat waktu.


Donload Skripsi
Download Kuesioner

Monday, 16 September 2013

Tinjauan Hukum Penyadapan Oleh Komisi Pemberantasan Korupsi Sebagai Alat Bukti Ditinjau Dari Udang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 Tentang Hukum Acara Pidana Juncto Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi Dan Transaksi Elektronik

Tinjauan Hukum Penyadapan Oleh Komisi Pemberantasan Korupsi Sebagai Alat Bukti Ditinjau Dari Udang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 Tentang Hukum Acara Pidana Juncto Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi Dan Transaksi Elektronik

Tinjauan Hukum Penyadapan Oleh Komisi Pemberantasan Korupsi Sebagai Alat Bukti Ditinjau Dari Udang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 Tentang Hukum Acara Pidana Juncto Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi Dan Transaksi Elektronik

Tindak pidana korupsi merupakan salah satu kejahatan yang menjadi perhatian bangsa Indonesia yang harus diberantas. Banyaknya kasus korupsi di Indonesia saat ini menggambarkan pentingnya diwujudkan kepastian hukum atas tindak pidana korupsi tersebut yang telah merugikan keuangan dan perekonomian negara. Selanjutnya lahir Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melalui Undang-Undang Nomor 30 tahun 2002 Tentang Komisi Pemberantasan Korupsi, yang memiliki kewenangan untuk melakukan penyelidikan, penyidikan dan penuntutan terhadap Tersangka kasus korupsi. Salah satu tindakan yang dapat dilakukan KPK adalah melakukan penyadapan atas komunikasi tersangka korupsi, yang didasarkan pada Pasal 12 huruf a Undang-Undang KPK. Namun demikian muncul permasalahan antara lain mengenai kekuatan pembuktian rekaman pembicaraan hasil penyadapan KPK berdasarkan Undang-Undang Nomor 8 tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana serta pengaturan tentang hasil penyadapan KPK sebagai alat bukti menurut Pasal 5 Undang-Undang Nomor 11 tahun 2008 Tentang Informasi Dan Transaksi Elektronik.

Untuk mencapai tujuan diatas, maka Penulis melakukan penelitian yang bersifat deskriptif analitis dengan menggunakan metode pendekatan secara yuridis normatif. Data hasil penelitian dianalisis secara kualitatif yuridis, yang mana peraturan perundang-undangan yang satu tidak boleh bertentangan dengan peraturan perundang-undangan lainnya, serta memperhatikan hirarki peraturan perundang-undangan dan kepastian hukum.

Berdasarkan analisis yang dilakukan disimpulkan bahwa saat ini, telah ada sebuah lembaga independen yang dibuat berdasarkan undang-undang, yakni Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (selanjutnya disebut KPK), yang dilandasi Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 Tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. KPK yang memiliki kewenangan untuk melakukan penyidikan atas kasus korupsi di Indonesia, dalam perkembangannya KPK telah berhasil mengungkap beberapa kasus korupsi di Indonesia. Salah satu tindakan KPK dalam menyidik kasus korupsi adalah melalui penyadapan. Tindakan penyadapan, mempunyai beberapa dasar hukum dan pertimbangan. antara lain Pasal 12 huruf (a) Undang-Undang KPK mengatur tindakan penyadapan sebagai bagian dari tindakan yang boleh dilakukan oleh Tim KPK dalam melakukan penyelidikan, penyidikan dan penuntutan.




Saturday, 14 September 2013

Persepsi Pasien Tentang Perilaku Caring Perawat Di Rumah Sakit Umum

Persepsi Pasien Tentang Perilaku Caring Perawat Di Rumah Sakit Umum

 Persepsi Pasien Tentang Perilaku Caring Perawat Di Rumah Sakit Umum


Abstract: Perilaku caring merupakan suatu sikap, rasa peduli, hormat dan menghargai orang lain, artinya memberikan perhatian yang lebih kepada seseorang dan bagaimana seseorang itu bertindak karena perilaku caring merupakan perpaduan perilaku manusia yang berguna dalam peningkatan derajat kesehatan dalam membantu pasien yang sakit. Perilaku caring sangat penting untuk mengembangkan, memperbaiki dan meningkatkan kondisi atau cara hidup manusia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi Persepsi pasien tentang perilaku caring perawat dalam memberikan asuhan keperawatan pada klien yang di rawat di Ruang Rawat Inap RSUD Kota Langsa. Desain penelitian yang digunakan bersifat deskriptif. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Pengambilan data dimulai sejak tanggal 1 November sampai tanggal 30 November 2012.
Instrumen yang digunakan yaitu kuesioner data demografi dan kuesioner perilaku caring perawat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas (80%) menyatakan bahwa perawat di ruang rawat inap sudah menunjukkan perilaku caring dalam melakukan asuhan keperawatan pada klien dan (20%) menyatakan bahwa perilaku perawat tidak caring. Berdasarkan 10 faktor caratif, faktor no. 5 metode pemecahan masalah merupakan faktor yang paling menonjol dilakukan oleh perawat (83,6%). Sedangkan faktor no. 6 merupakan faktor caring yang mempunyai nilai skor paling rendah (74,5%). Berdasarkan hasil diatas penelitian ini merekomendasikan agar Rumah Sakit Langsa dapat menerapkan program model pengembangan perilaku caring perawat sebagai kinerja perawat dapat meningkat lebih jauh sehingga dapat meningkatkan citra Rumah Sakit Langsa secara keseluruhan.



Gambaran Stressor Dan Koping Mahasiswa Pembelajaran Kurikulum Berbasis Kompetensi Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara

Gambaran Stressor Dan Koping Mahasiswa Pembelajaran Kurikulum Berbasis Kompetensi Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara

 Gambaran Stressor Dan Koping Mahasiswa Pembelajaran Kurikulum Berbasis Kompetensi Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara

Abstract:     Nursing Faculty University of North Sumatera implement a learning system CBC on undergraduate education students in 2010 and 2011 force to improve the quality of graduates based on the competency of nursing practice. Requirements and learning system CBC could be a stressor that triggers stress occur on college students and the active efforts that conducted by college student called coping. The aim of this research was to obtain stressors and coping description of college student learning based curriculum Nursing Faculty University of North Sumatra. The research design was exploratory descriptiveby using stratified random sampling. The sample size is used as many as 66 people. Instrument of this research is demographic data questionnaire, college student questionnaires stressor and open-ended questions regarding coping used. Data collection was conducted from may until June 2012. Results showed that college students experience stress while attending CBC lectures and doing spesific effort to overcome. The conclusion of this research is a major stressor that complained by CBC college students are preparing for the block exam (75.75%) and coping functions which used are focuses on emotions that escape avoidance (59.09%). Nursing education institutions need to provide a counseling program to help college student with problems in education, divided college student into two classes so that the class is not to full and supply facilities and infrastructure needed in the classroom.

Abstract (other language):     Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara menerapkan sistem pembelajaran KBK pada mahasiswa pendidikan sarjana angkatan 2010 dan 2011 untuk meningkatkan kualitas lulusannya sesuai kompetensi praktik keperawatan. Tuntutan dan sistem pembelajaran KBK tersebut dapat menjadi stressor yang memicu timbulnya stres pada mahasiswa dan usaha aktif yang dilakukan mahasiswa untuk mengatasinya disebut dengan koping. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran stressor dan koping mahasiswa pembelajaran kurikulum berbasis kompetensi Fakultas Keperawatan USU. Desain penelitian ini adalah deskriptif eksploratif. Pengambilan sampel dengan menggunakan stratified random sampling. Besar sampel yang digunakan sebanyak 66 orang. Instrumen penelitian berupa kuesioner data demografi, kuesioner stressor mahasiswa dan pertanyaan terbuka mengenai koping yang digunakan mahasiswa. Pengumpulan data berlangsung pada bulan Mei sampai Juni 2012. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa KBK mengalami stres saat mengikuti perkuliahan dan melakukan usaha tertentu untuk mengatasinya. Stressor yang dialami mahasiswa berasal dari lingkungan fisik, psikologis, dan psikososial. Kesimpulan dari penelitian ini adalah stressor utama yang dikeluhakan mahasiswa KBK adalah terkait dengan mempersiapkan ujian blok (75,8%) dan fungsi koping yang digunakan adalah koping yang berfokus pada emosi yaitu escape avoidance (59,1%). Instansi pendidikan keperawatan perlu mengadakan unit konseling untuk membantu mahasiswa yang bermasalah dalam pendidikan, membagi mahasiswa ke dalam dua kelas agar kelas tidak terlalu penuh, dan melengkapi sarana dan prasarana yang diperlukan di kelas.

BAB 1 Donload
BAB II Download
BAB III/IV Download
Referensi

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ibu Memilih Persalinan Sectio Caesarea Tanpa Indikasi Medis di Rumah Sakit Umum Bunda Thamrin Medan

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ibu Memilih Persalinan Sectio Caesarea Tanpa Indikasi Medis di Rumah Sakit Umum Bunda Thamrin Medan

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ibu Memilih Persalinan Sectio Caesarea Tanpa Indikasi Medis di Rumah Sakit Umum Bunda Thamrin Medan

Abstract:

Sectio caesarea is a surgery to have children through an incision in the abdominal wall and uterus. During its development, in addition to helping the gravity of labor, caesarean sectio is sometimes done for irrational reasons. In Indonesia the incidence continues to rise sectio caesarea in both general hospitals and private hospitals. This study is a descriptive study aimed to identify characteristics of women choosing sectio caesarea without medical indication and identify factors that influence women to choose sectio caesarea without medical indication in Bunda Thamrin General Hospital Medan. The population in this study were all pregnant with sectio caesarea without medical indication. Total study sample is 22 mothers. The results showed that the majority of respondents were women with an age range 25-30 years, higher education level, maternal worker, primigravida and had no previous experience of childbirth. And the factors that affect mothers choose sectio caesarea labor without medical indications that agreement of husband and wife (86.4%), knowledge (81.8%), the social factor (72.7%), anxiety of normal labor (59.1%), reliance (54.5%), economic factors (36.4%), and employment (18.2%). Suggested the need for education and counseling before delivery in order to determine the choices carefully in taking an action.

 Sectio caesarea adalah suatu pembedahan guna melahirkan anak lewat insisi pada dinding abdomen dan uterus. Dalam perkembangannya, selain untuk menolong kegawatan persalinan, operasi Caesar kadang dilakukan untuk alasan yang irasional. Di Indonesia angka kejadian sectio caesarea terus meningkat baik di rumah sakit pendidikan maupun rumah sakit swasta. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik ibu memilih persalinan sectio caesarea tanpa indikasi medis dan mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi ibu memilih persalinan sectio caesarea tanpa indikasi medis dan di Rumah Sakit Umum Bunda Thamrin Medan. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu bersalinan dengan tindakan sectio caesarea tanpa indikasi medis. Sampel penelitian berjumlah 22 orang ibu bersalin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden adalah ibu dengan rentang usia 25-30 tahun, tingkat pendidikan tinggi, ibu bekerja, primigravida dan tidak memiliki pengalaman persalinan sebelumnya. Dan faktor-faktor yang mempengaruhi ibu memilih persalinan sectio caesarea tanpa indikasi medis yaitu kesepakatan suami istri 86,4%, pengetahuan 81,8%, faktor sosial 72,7%, kecemasan persalinan normal 59,1%, kepercayaan 54,5%, faktor ekonomi 36,4%, dan pekerjaan 18,2%. Disarankan perlu adanya penyuluhan dan konseling sebelum persalinan agar menentukan pilihan secara matang dalam mengambil suatu tindakan persalinan.
Keywords:     Sectio caesarea Factors affecting

Download Skripsi

BAB 1 Donload
BAB III/IV Download
Referensi

Tuesday, 27 August 2013

Lelaki yang baik itu...

Lelaki yang baik itu...

Lelaki yang baik itu :

Tak akan mudah menggoda wanita.
Tak akan mudah merayu-rayu wanita.
Tak akan mudah tebar janji pada wanita.
Tak akan mau menjerumuskan wanita.

Wanita yang baik itu :

Tak akan mudah digoda lelaki.
Tak akan mudah dirayu-rayu lelaki.
Tak akan mudah hanyut pada janji manis lelaki.
Tak akan mudah diajak untuk bermaksiat.

Ia akan pandai menjaga kehormatan dirinya.
Ia akan melindungi hatinya dari nafsu yang akan menjebaknya.
Ia akan membentengi dirinya dengan keteguhan iman.

Ia akan selalu berhati-hati dan selalu menjaga.
Kapan waktu yang tepat untuk melabuhkan cintanya.
Kapan waktu yang tepat untuk menambatkan hatinya.
Dan kepada siapa orang yang tepat untuk menjadi pendampingnya.

Ia sudah berketetapan hati.
Untuk siapa kasih sayangnya akan diberikan.
Untuk siapa nafas cintanya akan diserahkan.

Tiada lain..
Hanya untuk untuk pasangan halalnya nanti.

Dan Yang Pasti siapa yang Like dan Share status ini
admin do'akan, Semoga dapat Jodoh yang Sangat Setia
dan Sakinah Mawaddah warohmah.. Aamiin

Tuesday, 20 August 2013

8 Tanda teman pria menyimpan rasa cinta

8 Tanda teman pria menyimpan rasa cinta

Dari temen jadi demen. Kalian tentu sering mendengar istilah ini kan, Ladies? Lantas bagaimana cara mengetahui ketika teman pria kalian ternyata menyimpan rasa cinta dan ingin lebih dari sekedar sahabat? Coba perhatikan tanda-tanda yang mereka tunjukkan, seperti dilansir oleh All Women Stalk (18/08) berikut ini.

1. Ingin menjadi rekan
Tak peduli apakah kalian ada di sekolah, kuliah, atau pekerjaan, teman pria ini akan berusaha selalu menjadi rekan kalian. Ketika ada proyek kerja, dia akan mencari kalian, mengajak kalian untuk melakukan proyek bersama, atau lainnya.

2. Mengajak keluar
Apa teman pria kalian selalu saja punya alasan untuk mengajak keluar? Jika iya, kalian patut curiga. Bukan berarti semua teman pria yang mengajak kalian keluar pasti menyimpan rasa, namun jika sahabat pria yang satu ini sering sekali mengajak kalian keluar, itu adalah suatu pertanda!

3. Suka menggoda
Ya, mitos mengatakan bahwa jika pria seringkali menggoda wanita, itu tandanya dia menyukai wanita tersebut. Sebenarnya anggapan ini ada benarnya juga. Bukan berarti sahabat pria kalian harus bersikap kejam jika tidak menyimpan rasa, namun jika dia sering menggoda dan menggunakan lelucon yang menjurus, itu bisa jadi pertanda. Dia ingin melihat reaksi kalian ketika hal yang dikatakannya itu bukan lelucon belaka.

4. Sering menatap
Apakah sahabat pria sering kepergok sedang menatap kalian lama? Jika iya, apakah dia akan langsung grogi atau mengalihkan pandangan ketika kalian memergokinya? Itu adalah tanda bahwa sahabat pria sedang naksir kalian. Jika kalian juga menyukainya, tak masalah untuk menggodanya balik.

5. Suka duduk berdekatan
Apakah tampaknya dia sering ingin duduk di dekat kalian? Ketika duduk berdua, apakah jarak duduk kalian seringkali sangat dekat? Itu juga pertanda. Sahabat pria yang tak memiliki rasa tak akan peduli dia duduk di dekat kalian atau tidak.

6. Meminta bantuan
Pria seringkali tak suka meminta tolong, apalagi pada teman wanita mereka. Jika sahabat kalian sering meminta tolong, mulai dari mengerjakan pekerjaan rumah, saran untuk membersihkan rumah, saran memasak, atau bahkan saran soal cinta, meski dia masih single, ini adalah pertanda. Bisa jadi sebenarnya dia ingin bersama dengan kalian.

7. pendengar yang baik
Sahabat memang harus bisa menjadi pendengar yang baik, tetapi tak semua sahabat pria bisa mendengarkan curhat sahabat wanitanya yang kadang emosional dan terlalu panjang. Jika sahabat pria kalian selalu punya waktu dan bahkan sabar mendengar keluhan kalian, bahkan mengingat hari ulang tahun dan kado yang kalian inginkan, ini tanda bahwa dia selalu menaruh perhatian.

8. Membuat tertawa
Pria suka membuat wanita tertawa. Ini adalah salah satu hal yang suka dilakukan oleh pria untuk wanita. Jika sahabat kalian sering berusaha keras untuk membuat kalian tertawa dan selalu ada saat kalian butuh dihibur, ini adalah tanda bahwa dia bisa jadi menyimpan perasaan.
Tanda-tanda di atas bisa jadi bukti jika sahabat pria menyimpan perasaan cinta pada kalian. Namun cepat atau lambat mereka akan mengatakannya sendiri jika mereka memang mencintai kalian. Jika kalian juga menyukai mereka, tak masalah memberikan umpan balik.
Apa kalian punya sahabat dekat yang tampaknya menyimpan rasa,

Top